Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bisa dianggap komunis karena tidak mengutuk ideologi Nasionalis, Agama dan Komunis (Nasakom). Partai berlambang Banteng Moncong putih itu juga membiarkan pernyataan Ribka Tjiptaning mengaku bangga sebagai anak PKI.
Demikian dikatakan pengamat pollitik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada suaranasional, Rabu (23/9/2020). “Harusnya Megawati membantah pernyataan Ribka Tjiptaning dan memecatnya dari PDIP,” ungkapnya.
Kata Muslim, PDIP juga tidak mengutuk ideologi Nasakom yang dicanangkan Soekarno. “Sampai sekarang PDIP belum ada sikap resmi terhadap Nasakom. Masyarakat Indonesia sangat trauma dengan Nasakom,” papar Muslim.
Muslim mengatakan, hubungan PDIP dengan kalangan umat Islam memburuk setelah meninggalnya Taufik Kiemas. “Saat Taufik Kiemas hidup, hubungan umat Islam dengan PDIP tidak serenggang sekarang. Taufik Kiemas bisa menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh Islam seperti Habib Rizieq, KH Hasyim Muzadi, Din Syamduddin,” jelasnya.
Tokoh-tokoh Islam di PDIP, kata Muslim tidak bisa memerangkan seperti yang dilakukan Taufik Kiemas. “Di PDIP ada Rochmin Dahuri, Hamka Haq, tapi tidak punya pengaruh kuat dalam mewarnai keiIslaman di PDIP,” ungkap Muslim.