Penolakan pelajaran sejarah tak wajib di sekolah harus mendapat dukungan deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
“Yang menolak pelajaran sejarah tak wajib harus didukung deklarator KAMI Pak Gatot Nurmantyo,” kata pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada suaranasional, Jumat (18/9/2020).
Menurut Amir Hamzah, para patriot bangsa yang menolak pelajaran sejarah tak wajib di sekolah. “Pelajaran sejarah sangat penting bagi generasi bangsa,” papar Amir Hamzah.
Kata Amir, upaya menghilangkan pelajaran sejarah dengan peraturan tidak wajibnya materi pelajaran tersebut. “Kalau pelajaran tidak wajib, para siswa banyak yang tidak memilih, ini sangat berbahaya,” jelasnya.
Ia menjelaskan, pelajaran sekolah tak wajib merupakan gagasan dari Partai Komunis Cina (PKC) yang diinfiltrasikan ke partai politik tertentu pendukung rezim sekarang ini.
“Salah satu strategi komunis menghapus suatu bangsa memutus mata rantai sejarahnya. Generasi bangsa akan dihilangkan sejarah Perang Surabaya 10 November, bagaimana Pak Dirman bergerilya mempertahankan negeri ini, bagaimana Pak Dirman bersama Kolonel Gatot Subroto menumpas PKI Madiun 1948,” pungkasnya.