Ada dugaan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) memainkan isu komunis terlebih bulan September untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Isu komunis terus dihembuskan terutama bulan September. Diduga kuat Gatot dan KAMI memainkan isu komunis untuk menjatuhkan komunis,” kata Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 (PPJNA 98) Anto Kusumayuda kepada suaranasional, Rabu (16/9/2020).
Menurut Anto, isu komunis mendapat momentum tepat dengan peristiwa penusukan Syekh Ali Jaber. “Penusukan Syekh Ali Jaber dikapitalisasi Gatot Nurmantyo dan KAMI maupun oposisi bawa Rezim Jokowi komunis. Padahal Syekh Ali Jaber sendiri meminta penusukan itu tidak dikaitkan dengan politik,” papar mantan Ketua Umum (Pusat Informasi dan Jaringan Aksi Reformasi (PIJAR) Indonesia.
Kata Anto, kelompok oposisi memanfaatkan media sosial maupun media nonmainstream memberitakan bangkitnya komunis secara terus menerus untuk mendelegitimasi pemerintahan Jokowi. “Ini bagian cuci otak bahwa pemerintahan Jokowi itu bagian komunis dan harus dimusuhi. Itu yang terjadi sekarang ini,” ungkapnya.
Sekjen PPJNA 98 Abdul Salan Nur Ahmad mengatakan, penusukan Syekh Ali Jaber hasil dari sebuah konspirasi jahat yang memancing dan bermaksud memprovokasi ummat Islam.
“Memprovokasi ummat Islam agar marah pada situasi dan seolah olah yang berbuat menciptakan tragedi penusukan Syekh Ali Jaber itu adalah bagian dari pemerintah,” jelasnya.
Abdul Salam meminta aparat kepolisian mengusut tuntas otak di balik aksi penusukan terhadap Syekh Ali Jaber.
“Tangkap dan adili seberat-beratnya telah berbuat jahat, memanfaatkan ulama sebagai korban dan telah menyebarkan fitnah bertujuan menciptakan kekacauan nasional saat pandemi Covid-19 untuk menggulingkan pemerintahan Jokowi,” pungkas Abdul Salam.