Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengalami peningkatan dari tahun 2019 ke 2020.
“Diperkirakan tahun 2020 ini meningkat mencapai 20 persen,” kata Manager Kasus HIV/AIDS Eny Mardiyanti, Selasa (15/9/2020) dikutip dari detik.com.
Menurut Eny, 7 persen kasus HIV/AIDS di Kudus berasal hubungan sesama pria. “Saat ini setengah tahun sudah 7 persen, diperkirakan tahun 2020 ini meningkat mencapai 20 persen,” ungkapnya.
Dari, 86 kasus HIV di Kudus tahun 2020 di antaranya tiga orang meninggal dunia. Jumlah kasus tersebut pun didominasi laki-laki.
“Kalau keseluruhan kasus secara kumulatif dari beberapa tahun jumlah kasus HIV-AIDS mencapai 1.200 kasus,” terang Eny.
“Sehari (kemarin) kita ada penemuan empat kasus,” ujarnya.
Menurut Eny, meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS di Kudus karena faktor hubungan sesama pria. Mereka berusia 18-19 tahun.
Kata Eny, ODHA (Orang dengan HIV’AIDS) sebelumnya sudah dibekali untuk menghadapi pandemi virus Corona atau COVID-19. Para ODHA sudah diberikan masker dan face shield. Hingga saat ini, belum ada ODHA di Kudus yang terpapar Corona.
“Jadi kita membackup, kita memberikan teman-teman ODHA, karena imun yang rendah karena itu kan mudah sekali virus yang lain masuk terutama COVID-19 nya. Kami sudah membentengi dengan memberikan masker secara gratis perorang. Kita berikan secara gratis di teman komunitas ODHA. Kewajiban pakai masker kedua pakai Face Shield dan sampai sekarang teman ODHA tidak ada yang positif COVID-19. Karena dari awal kita bentengi,” tandas Eny.