Wahid Foundation menjadi agen asing dengan menyebut Forum Umat Islam (FUI), Front Pembela Islam (FPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sering melanggar kebebasan agama.
“Pendanaan Wahid Foundation itu dari asing. Hasil kajian selalu menyoroti masalah agama di Indonesia dan Islam yang selalu tertuduh jelek,” kata aktivis politik Rahman Simatupang kepada suaranasional, Selasa (8/9/2020).
Menurut Rahman, Wahid Foundation tidak pernah menyoroti masalah reklamasi di Indonesia. “Publik bisa menilai arah kebijakan Wahid Foundation selama ini,” papar Rahman.
Rahman mengatakan, publik juga perlu mengetahui sumber dana Wahid Foundation termasuk kegiatan seminar maupun mengeluarkan rilis terbaru. “Semua kegiatan itu ada dananya, publik perlu tahu, darimana pendanaan Wahid Foundation selama ini,” jelasnya.
Rahman mengatakan, FPI yang dituding melanggar kebebasan beragama dalam laporan keuangan sangat terbuka termasuk asal sumber dananya. “FPI itu tertib dalam laporan keuangan. FPI termasuk ormas Islam yang paling peduli ketika ada bencana,” paparnya.
Wahid Foundation menyebut FUI, FPI dan MUI merupakan aktor nonnegara di Indonesia yang paling sering melanggar kebebasan beragama warga.
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi, Senin (7/9/2020) dikutip dari suara.com. “Seperti razia, sweeping, penyegelan, intimidasi, dan lain-lain,” kata Hamdi.