Pemimpin dari gorong-gorong atas nama pencitraan menjadi musibah besar bagi bangsa Indonesia. Pemimpin itu lahir dari proses perjuangan, pemikiran serta karya nyata untuk negara Indonesia.
Demikian dikatakan aktivis Malari 1974 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Senin (7/9/2020). “Kalau pemimpin hanya model pencitraan di media, mengelola negara tidak terurus secara benar,” ungkapnya.
Kata tahanan politik di era Soeharto, rakyat makin sadar tertipu pemimpin yang lahir dari gorong-gorong. “Di berbagai daerah muncul suara protes atas kebijakan yang tidak pro rakyat dari pemimpin yang lahir dari gorong-gorong,” papar Salim.
Salim mengatakan, pemimpin yang lahir dari gorong-gorong perspesinya berpihak kepada rakyat kecil. “Faktanya kebijakannya lebih menguntungkapkan korporasi besar,” ungkap Salim.
