Kerajaan Aceh mempunyai hubungan sejarah dengan Khilafah Turki Utsmani. Khilafah Turki Utsmani pernah mengirimkan 100 jenderal untuk mendidik taruna dan taruni Kerajaan Aceh.
“Di Aceh saat itu ada akademi militer dengan 100 jenderal khusus menjadi instruktur dari Turki Utsmani. Ini yang tidak diungkap,” kata Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh Prof Farid Wajdi Ibrahim di YouTube dalam diskusi online beberapa waktu lalu.
Kata Farid Wajdi, 100 jenderal dari Khilafah Turki Utsmani itu mendidik taruna dan taruni di akademi militer. “Suami Malahayati itu kakak leting di akademi militer dan terbunuh dalam Perang Benggala dengan Portugis,” ungkapnya.
Farid Wajdi mengatakan, Malahayati memimpin 3000 pasukan janda Aceh dan mengejar kapal Belanda. “Malahayati masuk kapal Belanda dan berhasil membunuh Cornelis de Houtman,” ungkapnya.
Hubungan Khilafah Turki Usmani dengan Aceh menurut Farid Wadjdi terlihat di Serambi Aceh ada perkampungan rang Turki, perkuburan Turki. “Khilafah Turki Usmani mengirim ahli senjata dan ahli perang ke kerajaan Aceh,” paparnya.
Kata Farid, kerajaan Aceh di bawah khilafah Turki Utsamani. “Kerajaan Aceh bagian Provinsi Turki Utsmani, tunduk ke Khilafah Turki. Hanya ada satu pemerintahan Khilafah,” pungkasnya.