Giring Dimunculkan Capres, Taktik Taipan Menakuti Aturan Presidential Threshold 0 %

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha (Giring) yang menjadi calon presiden (capres) hanya strategi taipan untuk menakuti-nakuti aturan Presidential Threshold (PT) 0 persen.

“Giring maupun PSI itu boneka taipan sehingga dimainkan di publik sebagai capres. Publik menilai PT 0 persen bisa memunculkan Giring sangat berbahaya karena melihat kualitas yang kurang bagus sebagai capres,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (31/8/2020).

Menurut Muslim, baliho besar di berbagai kota yang memasang Giring sebagai capres dibiayai taipan. “Ini hanya agenda taipan untuk memuluskan calon presiden dari partai besar. Orang-orang seperti Rizal Ramli, Anies Baswedan yang tidak punya kendaraan politik sulit menjadi capres,” paparnya.

Kata Muslim, pasca pemasangan baliho Giring sebagai capres, opini yang ingin dibangun, pemimpin bangsa Indonesia bukan asal-asalan harus dari partai politik besar. “Giring sebagai profesional yang dibayar taipan mengikuti saja. Yang penting bayarannya sesuai,” ungkap Muslim.

Giring Ganesha mengaku, dirinya mempunyai banyak pengalaman memimpin yang bisa dijadikan bekal maju sebagai calon presiden (capres) 2024.

Hal itu diungkapkan Giring saat melakukan konferensi pers daring, Rabu (26/8/2020).

Saya punya pengalaman banyak kok, saya mempimpin perusahaan, memimpin band, memimpin industri menjadi lebih besar lagi, saya punya pengalaman banyak,” kata Giring.

Dia mengaku banyak belajar, dalam menghadapi tantangan baru. Menurutnya, semua memiliki pendekatan yang dapat dipelajari, termasuk mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia untuk 2024.

“Memang ketika bagaimana belajar jadi pemimpin kita bisa belajar dari pemimpin yang lain, saya banyak baca buku otobiografi, saya melihat Pak Jokowi dan belajar dari beliau,” jelas Giring.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News