Temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) Rp90,45 untuk buzzer menunjukkan Rezim Joko Widodo (Jokowi) menipu rakyat melalui media sosial (medsos)
“Anggaran Rp90,45 M untuk buzzer, menunjukkan Rezim Jokowi menipu rakyat melalui medsos,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Jumat (21/8/2020).
Menurut Muslim, anggaran negara untuk buzzer merugikan uang negara dan memunculkan pertentangan masyarakat di medsos. “Semakin nyata temuan ICW, buzzer yang memunculkan masalah di medsos dibayar menggunakan uang negara,” papar Muslim.
Kata Muslim, temuan ICW tersebut makin membuktikan Rezim Jokowi dibangun atas kepalsuan di media sosial. “Para buzzer memuji Rezim Jokowi setengah mati, faktanya rakyat kelaparan,” jelas Muslim.
ICW menyatakan pemerintah diduga menggelontorkan anggaran Rp90,45 miliar untuk jasa influencer, baik individu atau kelompok, dengan tujuan memengaruhi opini publik terkait kebijakan.
Peneliti dari ICW Egi Primayogha mengatakan hal tersebut merupakan temuan ICW dalam data yang dikumpulkan pada 14 hingga 18 Agustus 2020. Salah satu metode yang dipakai adalah menelusuri Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
“Total anggaran belanja pemerintah pusat untuk aktivitas yang melibatkan influencer mencapai Rp90,45 miliar untuk 40 paket pengadaan,” kata dia, dalam konferensi pers bertema “Rezim Humas: Berapa Miliar Anggaran Influencer?” yang digelar secara daring, Kamis (20/8).