Sejumlah jenderal purnawirawan TNI di antaranya Letjen (purn) Yayat Sudrajat, Mayjen (purn) Deddy Setia Budiman, Mayjen (purn) Robby Win Kadir yang mengadakan pertemuan dengan Rizal Ramli untuk menyelamatkan bangsa Indonesia.
Demikian dikatakan pengamat politik Amir Hamzah kepada suaranasional di kawasan Menteng, Kamis (20/8/2020). “Sejumlah jenderal purnawirawan yang bertemu Rizal Ramli itu melihat ancaman non militer sasarannya kedaulatan negara, keutuhan negara. Dan itu harus diselamatkan,” ungkapnya.
Kata Amir Hamzah, ancaman non militer bagi bangsa Indonesia di tengah Covid-19 seperti rakyat susah mencari kerja dan ini bisa memunculkan gejala sosial yang sangat negatif. “Orang bisa saling kelahi hanya masalah berebut pekerjaan dan makanan,” paparnya.
Amir Hamzah melihat, para purnawirawan jenderal yang bertemu Rizal Ramli saat masih aktif di antaranya mempunyai kemampuan kontraintelijen, teritorial. Mereka mendukung Rizal Ramli merumuskan kebijakan ekonomi dalam merespon ancaman non militer.
“Menjadi sesuatu yang positif, para jenderal purnawiran itu bisa memberikan strategi konsep Rizal Ramli dan bisa sampai digunakan kita semua. baik Jokowi dan oposisi untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman non militer,” jelas Amir Hamzah.
Selain itu, ia melihat hubungan purnawirawan TNI dengan militer aktif susah dibaca ketika era reformasi.
“Era Orba hubungan purnawirawan dengan militer aktif sangat mudah dibaca. Ada aturan, setiap purnawirawan militer bergabung Pepabri dan menjadi bagian rezim soeharto. sekalipun sudah purnawiran hubungan dengan militer aktif masih jalan. Purnawirawan ditempatkan DPR, DPRD 1, DPRD II,” pungkas Amir.