Simpul perlawanan muncul di berbagai daerah mengindikasikan rakyat makin solid melawan penguasa zalim.
“Di berbagai daerah muncul simpul-simpul perlawanan menandakan rakyat makin solid melawan penguasa zalim,” kata aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Selasa (4/8/2020).
Menurut tahanan politik era Soeharto, simpul perlawanan rakyat melawan Tenaga Kerja Asing (TKA) Cina di Konawe yang dimotori mahasiswa dan tokoh masyarakat setempat. “TKA Cina menjadi ancaman bagi warga setempat karena memunculkan ketimpangan sosial,” papar Salim.
Salim mengatakan, muncul juga simpul perlawanan rakyat dalam menghadapi korporasi yang menyerobot tanah adat. “Rakyat melawan korporasi besar. Penguasa tidak berpihak ke rakyat tetapi ke korporasi besar,” jelas Salim.
Kata Salim, penguasa zalim tidak perlu menuduh perlawanan rakyat sebagai musuh tetapi untuk perbaikan bangsa yang lebih baik. “Harusnya penguasa harusnya mengucapkan terima kasih kepada simpul-simpul perlawanan rakyat karena melaksanakan tugas mengoreksi pemerintah agar menjadi lebih baik,” papar Salim.