Adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH Hasyim Wahid (Gus Im) meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Mayapada Jakarta pada Sabtu (1/8/2020) pukul 04.18 WIB.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun. Saya turut berduka cita atas berpulangnya Gus Im, adik bungsunya Gus Dur, tadi pagi Subuh di Jakarta. Semoga beliau husnul khotimah dan dimaafkan segala kesalahannya,” kata Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid, Sabtu (1/8/2020) dikutip dari okezone.
Hasanuddin mengaku sangat kehilangan atas kepergian Gus Im yang merupakan salah satu tokoh besar NU.
“Beliau menjadi salah satu tokoh kunci di balik lahirnya Reformasi. Gus Im adalah sedikit dari tokoh NU yang mendidik anak-anak muda NU menjadi mengerti tentang negara, tentang realitas sosial, tentang segala hal sehingga mereka mempunyai bekal untuk menjadi aktivis sejak di era Orde Baru hingga hari ini. Kita kehilangan tokoh besar yang setia kepada negara. Beliau adalah pengasuh para generasi, tidak hanya generasi NU,” tuturnya.
Kata Hasanuddin, Gus Im merupakan tokoh multitalenta. Selain sebagai kyai, Gus Im juga seorang metafisikawan, penulis puisi, dan juga ahli membuat keris, serta mempunyai keahlian dalam strategi politik.
Dan yang paling penting, kata Hasan, semasa hidupnya, Gus Im selalu mendorong anak-anak muda NU untuk mengutamakan negara di atas kepentingan kelompok dan golongan.
“Dan kita kehilangan itu semua. Selamat jalan Gus Im. Seperti yang kau tulis dalam puisimu di bunglon (2005), kau bilang permisi, biarkan aku mencium langit. Dan hari ini kau telah berpamit kepada kita semua, dan kau pasti mencium langit,” pungkasnya.