Peneliti SMRC: Tersandera Ormas yang Merasa Berjasa bidang Pendidikan, Negara Bisa Kacau

Negara bisa kalau jika tersandera kepada ormas yang merasa berjasa dalam pendidikan di Indonesia.

“Negara ini kacau, salah satunya karena tersandera Ormas yang merasa sangat berjasa,” kata peneliti
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad di akun Twitter-nya @saidiman.

Menurut Saidiman, Tanoto dan Sampoerna Foundation tidak masalah mendapat dana dari pemerintah untuk inovasi pendidikan. “Kalau Tanoto dan Sampoerna Foundation memang layak dapat dana pemerintah untuk inovasi pendidikan, kenapa tidak?” ungkapnya.

Kata Saidiman, selama ini, Tanoto dan Sampoerna Foundation mendapat dana dari pemerintah melalui seleksi yang sangat objektif. “Bukankah itu memang melalui seleksi objektif yang melibatkan pihak independen?” jelas Saidiman.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memastikan Tanoto Foundation dan Yayasan Putera Sampoerna tak memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menjalankan Program Organisasi Penggerak (POP).

Nadiem menyebut Tanoto dan Putera Sampoerna bakal menggunakan skema pembiayaan mandiri dalam program tersebut.

“Kemendikbud telah menyepakati dengan Tanoto Foundation dan Putera Sampoerna Foundation bahwa partisipasi mereka dalam program Kemendikbud tidak akan menggunakan dana dari APBN sepeserpun, mereka akan mendanai sendiri aktivitas programnya tanpa anggaran dari pemerintah,” kata Nadiem dalam keterangannya, Selasa (28/7).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News