Rezim Joko Widodo (Jokowi) lebih tepat disebut Orde Oligarki dan dinasti karena kekuasaan hanya dipegang elit tertentu termasuk para taipan. Dinasti juga mulai istana dengan putra Presiden Jokowi menjadi calon Wali Kota Solo dan diprediksi menang mutlak.
“Kalau saya katakan, Rezim Jokowi lebih tepat disebut Orde Oligarki dan Dinasti. Munculnya Gibran menjadi calon Wali Kota Solo makin menguatkan dinasti politik Jokowi,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Ahad (19/7/2020).
Menurut Muslim, mantan komisioner KPK Busyro Muqoddas mengakui oligarki bisnis politik di era Jokowi makin besar. “Pernyataan Busyro tersebut mempunyai dasar yang sangat kuat,” ungkapnya.
Kata Muslim, Orde Oligaki dan Dinasti sangat merusak demokrasi. “Di beberapa daerah dinasti politik sangat berkembang dan rakyat tidak mempunyai kesempatan menjadi kepala daerah,” papar Muslim.
Muslim mengatakan, Rezim Jokowi sengaja membangun oligarki dan dinasti untuk mengamankan kekuasaan. “Jokowi tidak peduli suara rakyat yang menolak oligarki dan dinasti,” pungkas Muslim.