Gerombolan Denny Siregar hanya diam saja atas kejadian pelecehan puluhan anak oleh petugas Gereja Paroki Santo Herkulanus di Depok, Jawa Barat.
“Kalau saya amati, gerombolan Denny Siregar hanya diam atas kejadian pelecehan petugas Gereja Paroki Santo Herkulanus di Depok, Jawa Barat,” kata pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis kepada suaranasional, Kamis (9/7/2020).
Menurut Yunus, diamnya gerombolan Denny Siregar atas pelecehan petugas Gereja Paroki Santo Herkulanus di Depok, Jawa Barat menunjukkan ia dan kelompoknya sangat membenci Islam. “Gerombolan Denny Siregar sangat membenci Islam,” ungkapnya.
Kata Yunus, ada kepentingan besar atas keberadaan gerombolan Denny Siregar yang selalu menyudutkan Islam. “Di balik gerombolan Denny Siregar ada donatur besar yang ingin menjelekkan Islam,” papar Yunus.
Yunus mengatakan, gerombolan Denny Siregar juga membisu atas pelecehan yang dilakukan pemuka agama katolik (romo) di SMK Bitauni Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.
SPM (42), seorang pengurus Gereja Paroki Santo Herkulanus di Depok, Jawa Barat, ditangkap polisi Minggu (14/6/2020).
Ia diduga mencabuli sejumlah anak yang aktif berpartisipasi di bawah dirinya sebagai pembina salah satu kegiatan gereja sejak awal tahun 2000-an.
Sejauh penelusuran internal gereja, kasus pencabulan oleh SPM sudah paling lama terjadi pada 2006. Namun, kasus ini baru tercium 14 tahun kemudian, yakni pada Maret 2020.