Oleh: Adian Radiatus
Dukungan besar dan meluas dari berbagai ormas Islam termasuk yang sering dituding sebagai paham radikal terhadap penyimpangan yang terselip diberbagai pasal RUU Haluan Ideologi Pancasila membuktikan bahwa umat Islam Indonesia adalah penjaga sejati Dasar Negara NKRI paling terdepan.
Dari cepatnya eskalasi penolakan RUU HIP diberbagai Daerah khususnya oleh Lembaga maupun Ormas keagamaan Islam sekaligus telah menjadi fakta jawaban atas stigma radikalisme yang coba dibangun terus menerus oleh kelompok narsis ‘Aku Pancasila’ terhadap umat Islam NKRI.
Berbagai tokoh masyarakat pun menyuarakan kegeraman atau keterkejutannya atas adanya upaya penyalipan beraroma ideologi Komunis melalui beberapa pasal didalam RUU HIP bahkan ada dasar Hukum Tatanegara yang tidak dimasukan didalamnya.
Penundaan bahkan penolakan terhadap RUU ini termasuk yang paling keras mendapatkan mimbarnya dikalangan masyarakat luas yang tercermin dari tingginya postingan diberbagai media sosial.
Berbagai komentar sinis, tajam namun berpangkal akal sehat kebangsaan yang terasa sangat tinggi. Fenomena ini sangat membanggakan ditengah keterbatasan suasana pandemi Covid19 ini.
Bahkan beberapa aktivis Tionghoa seperti Yap Hong Gie, Bambang Soengkono, Martinus serta Indrayadi angkat bicara yang menyampaikan agar jangan sampai terjadi penyusupan ideologi berdarah jenis komunis PKI hadir kembali.
Menurut Bambang, sebagai warganegara yang tidak pernah merasa disusahkan oleh Pancasila bahkan sangat terlindungi kehidupan bersama saudara-saudara lain agama maupun etnis.
“Janin hasil selingkuh yang cacat sebelum lahir” diibaratkan Yap atas RUU HIP ini dengan wajah serius menahan geram.
Memang tidaklah berlebihan bila dikatakan pembelaan umat Islam Indonesia terhadap Ideologi Negara Pancasila yang hampir terjerumus kedalam jiwa nan kelam bila RUU HIP ini berhasil “terselundupkan” oleh pihak-pihak yang menghendaki disintegrasi bangsa ini adalah penyelamat luar biasa bagi keseluruhan bangsa dan negara.
Dan itu sekaligus membuktikan Pancasila adalah cermin kebhinekaan yang mematahkan stigma radikalisme kepada kelompok manapun yang menjaganya dengan utuh tanpa potongan nilai satu Sila pun…