Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menyebut orang yang marah kepada dirinya akan kualat.
“Saya wajib mengingatkan kalau mau dengar, kalau nggak mau ya gak apa apa. Jangan marah sama orang tua, bisa kualat,” tegas Hendropriyono.
Kata Hendropriyono, harus marah kepada mengunggah video pernyataan dirinya terkait Sultan Hamid II. “Ya marah dong sama yang mengunggah,” papar Hendropriyono.
Ia mengaku video itu diambil ketika dia diwawancarai oleh pemuda muslim. Namun dia sudah lupa nama orang tersebut.
“Video yang membuat namanya saya lupa, tapi para pemuda muslim yang mewawancarai saya dengan iktikad baik, saya tanggapi apa adanya. Pertanyaannya juga wajar, karena terkait usulan rutin seseorang untuk jadi pahlawan nasional,” pungkas Hendro.
Sebagaimana diketahui, AM Hendropriyono mengeluarkan pernyataan kontroversial dalam sebuah rekaman yang tayang di kanal Youtube pada 11 Juni, 2020. Dalam rekaman itu, Hendropriyono menyebutkan alasan mengapa Sultan Hamid II tidak layak dinobatkan sebagai pahlawan nasional.
“Tiap tahun kan ada pengusulan untuk menjadi pahlawan nasional, pada peringatan 17 agustus, hari proklamasi kemerdekaan republik Indonesia. Akhir-akhir ini kan gencar sekali saya menerima WhatsApp, saya kira ini viral ya di media sosial tentang pengusulan Sultan Hamid II dari Pontianak sebagai pahlawan nasional. Saya ingatkan kepada generasi penerus bangsa, para kaum muda, jangan sampai tersesat dengan suatu usaha politisasi sejarah bangsa kita. Karena Sultan Hamid II ini, bukannya pejuang bangsa Indonesia,” jelas Hendropriyono.
Hendropriyono menjelaskan, definisi pahlawan nasional adalah orang yang merebut dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Menurut Hendropriyono, Sultan Hamid II tidak masuk kategori tersebut.