Rakyat Indonesia mengingikan new presiden bukan new normal di saat terbebani berbagai masalah di tengah virus corona baru (Covid-19).
“Memberikan solusi terhadap bangsa bukan rakyat yang sudah sekarat dikepung masalah diberikan lagi beban maka rakyat lebih memilih new presiden,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa disebut Si Bangsat Kalem (SBK) kepada suaranasional, Selasa (2/6/2020).
Kata SBK, kebijakan New Normal dengan simbolis Presiden Jokowi membuka mal justru mendapat kritikan dari masyarakat. “Mal bukan simbol ekonomi rakyat, ekonomi belum juga normal,” katanya.
Menurut SBK, belum lagi sebagian umat Islam mengkritik Jokowi yang tidak melakukan simbolisasi pembukaan masjid untuk new normal. “Ada masjid yang masih ditutup, ini menimbulkan buruk sangka dari umat Islam terhadap pemerintah,” jelas SBK.
Menurut SBK, saat ini dibutuhkan kebijakan pemerintah yang berpihak kepada rakyat dengan menurunkan iuran BPJS. “Rakyat butuh BBM new normal, sembako new normal,” paparnya.