Rezim Joko Widodo (Jokowi) melakukan intervensi kampus atas pembatalan diskusi ‘Pemecatan Presiden’ di Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Diskusi ilmiah di UGM dengan tema ‘Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan’ dibatalkan. Ini menunjukkan Rezim Jokowi intervensi kampus,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Sabtu (30/5/2020).
Menurut Muslim, tema diskusi telah diubah, namun tetap dibatalkan menunjukkan Rezim Jokowi sudah menguasai UGM. “UGM sebagai kampus reformasi tercoreng dengan adanya pembatalan diskusi. Kampus harusnya bebas intervensi,” paparnya.
Muslim mengatakan, ada dosen UGM sebagai pendukung Jokowi yang menuding diskusi itu makar. “Dosen UGM itu sudah dungu–meminjam istilahnya Rocky Gerung,” papar Muslim.
Kata Muslim, pembatalan diskusi ini justru membuat semangat mahasiswa melakukan perlawanan terhadap Rezim Jokowi. “Semakin ditekan justru makin kuat membuat perlawanan,” pungkasnya.
Diskusi berjudul “Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan” yang digelar Constitutional Law Society Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada akhirnya batal digelar. Dekan Fakultas Hukum UGM Sigit Riyanto mendapat laporan pembatalan itu demi alasan keamanan.
“Memang dibatalkan dengan alasan keamanan.” Demikian pesan teks yang dikirimkan Sigit, Jumat, 29 Mei 2020. Sigit mendapat laporan dugaan teror terhadap Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia Ni’matul Huda yang akan menjadi pembicara diskusi. Menurut laporan itu, Ni’ma menilai kondisinya sudah tak kondusif untuk menggelar diskusi.