Proyek kartu Prakerja yang nilainya Rp 5,6 triliun merupakan bentuk skandal besar di lingkaran Istana di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19).
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (1/5/2020). “Proyek kartu prakerja hanya menguntungkan perusahaan-perusahaan startup yang mendapat proyek senilai Rp5,6 triliun itu seperti ruangguru, tokopedia, bukalapak, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolahmu, dan Sisnaker,” ungkapnya.
Kata Muslim, ruangguru yang mendapat bagian proyek Rp5,6 triliun itu milik staf khusus milenial Presiden Jokowi, Belva Devara yang sudah mengundurkan diri.
“Ada konflik kepentingan ketika perusahaan ruangguru dapat proyek dari kartuprakerja yang nilainya Rp5,6 triliun,” ungkapnya.
Menurut Muslim, proyek kartu prakerja itu tidak ada manfaatnya bagi rakyat Indonesia. “Jurnalis Agustinus Edy juga membongkar kebusukan proyek Kartu Prakerja,” jelas Muslim.
Muslim meminta, proyek kartu Prakerja dihentikan dan uang sudah masuk ke perusahaan startup dikembalikan ke negara. “Proyek kartu prakerja ini bentuk halus menggarongan uang negara,” pungkasnya.