Bansos untuk rakyat tersendat karena kantong bertuliskan ‘Bantuan Presiden’ belum tersedia menunjukkan Joko Widodo (Jokowi) lebih suka pencitraan dan dianggap membela rakyat.
“Kasih bantuan ke rakyat harus ada tulisan ‘Bantuan Presiden’, ini menunjukkan Jokowi suka pencitraan daripada mempercepat kebutuhan warga,” kata pengamat politik Muslim kepada suaranasional, Kamis (30/4/2020).
Menurut Muslim, kantong tulisan ‘Bantuan Presiden’ agar Jokowi dianggap peduli kepada rakyat. “Padahal bantuan itu dari uang negara, bukan kantong pribadi Jokowi,” ungkapnya.
Kata Muslim, pada periode kedua, harusnya Jokowi sudah meninggalkan pencitraan. “Dalam mengatasi krisis sekarang ini, harus bergerak cepat dengan data yang valid untuk masyarakat yang diberi bantuan,” jelas Muslim.
Muslim mengatakan, Jokowi ingin terlihat bekerja sendiri dalam mengatasi krisis corona dengan mencantumkan nama ‘Bantuan Presiden’ untuk bansos ke rakyat. “Harusnya tidak perlu nama ‘Bantuan Presiden’,” pungkasnya.