Data dari Ratusan Akun Zoom Disebarkan di Dark Web, Anda Salah Satunya?

Aplikasi Zoom belakangan ini banyak ditimpa masalah privasi dan keamanan sejak popularitasnya menanjak. Kini mereka juga harus berurusan dengan masalah lainnya yang menyangkut dark web.

Firma keamanan siber Sixgill baru-baru ini menemukan kumpulan 352 akun Zoom yang telah dibobol. Dikutip detikINET dari Mashable, Jumat (10/4/2020) akun ini dibagikan di forum dark web oleh seorang pengguna anonim.

Informasi yang dibagikan mencakup alamat email yang digunakan, password ID rapat, host key dan nama host. Informasi yang dicuri ini bahkan diberi label sesuai tipe akunnya, artinya beberapa informasi yang dicuri ini milik pengguna berbayar.

Dalam postingan di forum tersebut, kolom komentar di bawahnya berisi beberapa orang yang berterima kasih kepada si pengunggah informasi. Salah satunya bahkan berniat untuk nge-troll rapat-rapat tersebut.

Tapi, trolling online bukan satu-satunya tindakan tidak bertanggung jawab yang bisa dilakukan orang-orang ini dengan informasi akun Zoom tersebut.

“Akun ini tentu bisa digunakan untuk troll pemilik akun atau siapa saja yang mengikuti panggilannya, tapi kredensial ini juga bisa digunakan untuk menguping perusahaan atau pribadi, pencurian identitas dan tindakan jahat lainnya,” kata Security Research Lead Sixgill, Dov Lerner dalam keterangan resminya.

Hal ini semakin mengkhawatirkan karena Sixgill menemukan akun-akun yang datanya dibobol ini bukan hanya akun pribadi tapi juga akun milik bisnis kecil dan institusi pendidikan. Salah satu akun yang dibobol juga milik penyedia layanan kesehatan besar di Amerika Serikat.

Temuan ini tentu menjadi masalah baru bagi Zoom yang sudah kewalahan menghadapi berbagai masalah keamanan. Dalam beberapa minggu terakhir mereka harus berurusan dengan data pengguna yang dibagikan ke Facebook, Zoom Bombing dan data yang tidak sengaja dialihkan lewat China.

Pendiri dan CEO Zoom Eric Yuan bahkan sudah dua kali meminta maaf pada penggunanya. Ia juga bertekad untuk menangani semua masalah keamanan dengan serius.

 

 

(vmp/fay/detikcom)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News