Gerombolan buzzer anjing peking menyerang dokter spesialis jantung Berlian Idriansyah Idris setelah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengkritik Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma).
“Dokter Berlian itu mengkritik Risma karena terlalu pencitraan dengan ikut serta menyemprotkan disinfektan. Namun gerombolan anjing peking tidak terima,” kata aktivis politik Rahman Simatupamg kepada suaranasional, Kamis (26/3/2020).
Menurut Rahman, dokter Berlian dianggap menyebarkan hoaks foto Risma menyemprotkan disinfektan.
“Padahal dokter Berlian tidak menyebarkan hoaks, Risma ikut menyemprotkan disinfektan pada 18 Maret 2020 beritanya ada di tribun dengan judul “Cara Risma Cegah Virus Corona, Tak Ingin Surabaya Lockdown hingga Turun Tangan Semprot Disinfektan”,” ungkapnya.
Kata Rahman, gerombolan buzzer anjing peking memprovokasi dan meneror agar pendukung Risma mendatangi rumah serta praktik dokter Berlian.
“Dokter Berlian juga dijuluki kadrun alias kadal gurun oleh gerombolan anjing peking,” pungkasnya.