Oleh: Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial
Membaca laman Facebook PB Ikatan Dokter Indonesia, Ahad (22/3/2020) petang, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban Pandemi Covid-19. Enam pejuang medis yang gugur di garda terdepan menghadapi Pandemi Covid-19, yakni: dr. Hadio Ali, Sp.S (IDI Cab. Jaksel); dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Cab. Kota Bogor); dr. Laurentius P, Sp.Kj (IDI Cab. Jaktim); dr. Adi Mirsaputra, Sp.THT (IDI Cab. Kota Bekasi); dr. Ucok Martin,’Sp.P (IDI Cab. Medan), dan dr. Toni D. Silitonga (IDI Cab. Bandung Barat).
Gugurnya para pejuang medis di garda terdepan di medan juang melawan penyebaran Covid-19 yang sangat masif ini semoga menjadi perhatian utama dan pertama bagi pemerintah untuk melakukan langkah cepat, akurat dan terukur dalam menghadapi wabah virus yang satu ini.
Bagi pemerintah saat ini bukan lagi masanya untuk sekadar obral janji-janji atau arena pencitraan belaka dalam menghadapi wabah Covid-19, namun dibutuhkan kerja nyata terlebih untuk melengkapi perlengkapan medis bagi para pejuang medis yang bertempur di garda terdepan agar tidak menyusul korban-korban berikutnya.
Update terakhir pandemi Covid-19 per 22 Maret 2020 sudah mencapai 514 positif, 48 meninggal, 29 sembuh. Kecenderungan jumlah yang terus meningkat baik yang positif terpapar maupun yang meninggal, pada gilirannya menuntut pemerintah pusat dan atau daerah untuk lebih fokus dalam menghadapi penyebaran Covid-19 yang cukup ganas dan masif.
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,,,,Turut berduka cita atas gugurnya para pejuang medis di garda terdepan melawan wabah Covid-19, semoga perjuangan yang telah ditunaikannya menjadi catatan amal ibadah di sisi-Nya, keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran. Dan, bagi segenap pejuang medis yang sedang berada di garda terdepan semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.