Presiden Joko Widodo (Jokowi) membiarkan rakyat korban berjatuhan akibat virus Corona karena mengabaikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melakukan lockdown.
“Jokowi abaikan IDI yang meminta lockdown. Artinya Jokowi membiarkan rakyat korban berjatuhan,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (23/3/2020).
Menurut Muslim, IDI yang meminta pemerintah lockdown karena sudah mengetahui data merebaknya virus Corona. “IDI ahli dalam bidang kedokteran tentunya sudah mengetahui data-data penyebaran Corona,” ungkapnya.
Kata Muslim, pemerintah Jokowi harus mengikuti anjuran IDI agar korban Corona tidak bertambah banyak. “Keselamatan rakyat harus menjadi nomor satu,” papar Muslim.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah Jokowi melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona.
“Sangat setuju banget lockdown dan minta segera, itu penting,” kata Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban kepada wartawan, Minggu (22/3).
IDI memahami pemerintah alergi dengan istilah lockdown. Maka tak masalah Jokowi tak menggunakan istilah lockdown, tapi penerapannya sama yaitu membatasi bahkan mengisolasi warga di rumah.
“Artinya yang penting adalah kan sudah disarankan bekerja dari rumah, sekolah-sekolah sudah ditutup. Jadi menurut saya istilahnya karena mungkin agak alergi dengan istilah lockdown ya, ganti saja dengan yang lain,” tuturnya.