Darurat Epidemik tapi tidak Ada Lockdown: Cukup Jaga Diri

Oleh: Adian Radiatus
Resmi sudah Pemerintah Jokowi menyatakan tidak ada lockdown. Disampaikan oleh ketua BNPB Doni Monardo semalam kepada media.

Kabar ini seharusnya menggembirakan para pengusaha dan kalangan pekerja informal atau para pelaku usaha kecil.

Karena tidak ada lockdown mencerminkan wabah ini masih dalam pengendalian dan pemerintah sudah siap sepenuhnya untuk menanganinya. Hal mana wajar sesuai status darurat yang disampaikan presiden.

Pemerintah cukup melakukan perlindungan external seperti menangani wabah demam berdarah. Penyemprotan atau pengasapan besar-besaran disemua lini wilayah termasuk kelengkapan kebersihan di ruang-ruang publik lainnya seperti yang dilakukan walikota Surabaya, Risma.

Larangan keluar rumah atau tidak bekerja tidak boleh dikeluarkan. Karena tidak lagi menjadi bahaya laten wabah Covid 19 ini. Cukup dengan himbauan dan ajakan menjaga jarak dan kebersihan.

Sebab akan menjadi janggal pula bila sektor-sektor usaha sehari-hari dan lainnya seperti perbankan atau jasa lainnya tetap buka tetapi tidak ada yang mengunjungi.

Sektor perhotelan dan kuliner termasuk para pedagang kecilnya terhitung yang terkena imbas besar. Buka tapi tak ada pembeli.

Kita percayakan perawatan, pengobatan dan penyembuhannya pada rumah sakit-rumah sakit yang menangani. Pasti bisa dan sekali lagi indikasinya hanyalah darurat epidemi Covid 19 dan bukan lockdown sehingga cukup jaga diri masing-masing.

Hidup masyarakat dengan demikian kembali normal. Tidak perlu ada kerisauan yang berlebihan.

Pabrik, proyek proyek, toko, warung-warung, mall dan seluruh kehidupan publik termasuk pelayanan terkait dapat kembali berjalan normal. Hanya mungkin anak-anak sekolah yang masih tetap diliburkan.

Terima kasih dan apresiasi patut kita sampaikan atas kecepatan dan kekuatan pemerintah mengatasi Covid 19 ini yang berhasil tidak me-lockdown kehidupan normal masyarakat.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News