Buzzer Istana berlumuran darah di antara korban virus Corona karena gerombolan pendengung pro penguasa di media sosial itu menutupi fakta sebenarnya virus dari China.
Demikian dikatakan pengamat politik Muhammad Yunus Hanis dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad (22/3/2020).
Menurut Yunus, buzzer Istana yang mengganggap remeh virus Corona. “Jejak digital buzzer Istana mendukung penguasa dalam mengatasi virus Corona dengan diskon di tempat wisata,” ungkap Yunus.
Kata Yunus, gerombolan buzzer Istana juga meminta warga untuk tetap beraktivitas di luar seperti biasa di saat saat virus Corona.
“Abu Janda alias Permadi Arya membuat video propaganda untuk warga beraktivitas di luar. Abu Janda juga meminta warga tidak takut keluar. Padahak propaganda Abu Janda ini sangat berbahaya,” jelasnya.
Yunus mengatakan, buzzer Istana menyebarkan bahaya ekonomi ketika ada kebijakan larangan ke kantor dan sekolah.
“Buzzer istana lebih mementingkan ekonomi daripada nyawa rakyat,” pungkas Yunus.