Buzzer Istana tidak membantu korban Corona dan hanya menari di atas penderitaan rakyat dengan provokasi menggunakan uang negara.
Demikian dikatakan pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (20/3/2020).
Menurut Yunus, buzzer Istana membuat perpecahan dengan menyalahkan kebijakan Anies dalam mengatasi Corona. “Harusnya di saat muncul bencana Corona, semua rakyat harus bersatu,” ungkapnya.
Kata Yunus, pemerintahan Jokowi masih memelihara buzzer agar citranya baik. “Citra baik tidak perlu buzzer. Dengan kerja yang betul dan memenuhi janjinya, rakyat akan membela Jokowi,” papar Yunus.
Menurut Yunus, rakyat sudah mengetahui akun-akun di Twitter maupun media sosial lainnya yang bertindak sebagai buzzer Istana.
“Seperti Yusuf Dumdum, Permadi Arya alias Abu Janda, Denny Siregar, Eko Kuntadhi, situs seword, melekpolitik sebagai buzzer Istana,” jelas Yunus.
Kata Yunus, buzzer Istana sangat kebal hukum walaupun sudah dilaporkan ke polisi. “Abu Janda, Denny Siregar sudah dilaporkan polisi tetapi tidak ada proses hukum,” pungkasnya.