Ada agenda terselubung yang menginginkan lockdown dalam menghadapi virus corona di Indonesia.
Demikian dikatakan Ketua PWNU Jawa Timur (Jatim) KH Marzuki Mustamar saat jumpa pers hasil Bahtsul Masail di gedung PWNU Jatim, Rabu (18/3/2020).
Kiai Marzuki mengkhawatirkan terjadi kerusuhan ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan lockdown.
“Lah kalau ada lockdown terus mau makan apa? Dan kalau jumlah itu bisa sampai jutaan akan terjadi chaos, perampokan di mana-mana wong mereka butuh makan,” terangnya.
Menurut Kiai Marzuki, masyarakat kalangan bawah yang mempunyai dampak ketika terjadi lockdown.
“Terus kalau lockdown gak ada aktivitas, gak ngarit, lah sapimu mangan opo? Terus Indonesia itu ada jutaan orang yang kerja lepas, kerja harian. Macam-macam, dodol (jualan) gorengan, buruh tani, mereka itu hari itu dapat Rp 50 ribu ya dimakan Rp 50 ribu, gak saving,” jelas Kiai Marzuki.
ia memperkirakan jika lockdown diterapkan maka masyarakat yang berduit akan melakukan aksi borong. Lalu itu akan memunculkan kelangkaan barang yang akan diikuti inflasi.
“Malah khawatir ditakut-takuti aksi borong. Kalau aksi borong besar-besaran maka terjadi kelangkaan barang. Lalu inflasi harga naik, rupiah anjlok. Ini Covid-19 masih merenggut satu dua orang. Nah chaosnya ini bisa jadi bacok-bacokan ribuan orang,” lanjutnya.