Sebut Jokowi Lebih Disukai Rakyat daripada Soekarno, Indo Barometer Pelacur Intelektual

Indo Barometer mirip pelacur intelektual dengan menyebut hasil survei Jokowi lebih disukai rakyat daripada Soekarno.

“Indo Barometer milik M Qodari mirip pelacur intelektual. Sekarang menyebut hasil survei Jokowi lebih disukai rakyat daripada Soekarmo,” kata pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis kepada suaranasional, Senin (24/2/2020).

Menurut Yunus, membandingkan Soekarno dengan Jokowi saja sudah salah. “Soekarno pemimpin besar melawan hegemoni asing. Jokowi pro asing,” ungkapnya.

Kata Yunus, ada kepentingan politik tertentu hasil survei Indo Barometer yang menyebut Jokowi lebih disukai rakyat daripada Soekarno.

“Kita perlu tahu, penyokong dana Indo Barometer yang menyebut hasil survei tersebut,” paparnya.

Lembaga Survei Indo Barometer menyatakan Presiden Joko Widodo lebih disukai oleh masyarakat Indonesia ketimbang Presiden pertama RI Sukarno. Dalam hasil survei yang dirilis Minggu (23/2), Jokowi mengungguli Presiden ke-1 RI, Sukarno dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyebut survei dilakukan pada 9-15 Januari 2020. Dari hasil survei Indo Barometer, Jokowi unggul dengan 23,4 persen, lebih tinggi dibanding Sukarno 23,3 persen dan SBY 14,4 persen.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News