Rezim Joko Widodo (Jokowi) mengorbankan rakyat dengan mengerahkan nelayan di perairan Natuna dalam menghadapi China.
“Harusnya TNI yang dimobilisasi ke perairan Natuna bukan nelayan. Kalau mobilisasi nelayan sama saja mengorbankan rakyat,” kata pengamat politik Achsin Ibnu Maksum kepada suaranasional, Rabu (8/1/2020).
Menurut Achsin, TNI harus melakukan patroli di wilayah Natuna. “Jika ada kapal China masuk wilayah harus segera ditangkap,” ungkapnya.
Kata Achsin, mobilisasi nelayan justru tidak efektif dalam menghadapi China di Natuna. “Nelayan tidak pengaman dalam berperang di lautan. Belum lagi ombak di perairan Natuna yang tinggi,” jelas Achsin.
Pemerintah memfasilitas 120 nelayan Indonesia untuk melaut di Perairan Natuna. Langkah ini dilakukan menyusul masuknya Kapal China Coast Guard masuk ke perairan tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD pemerintah mendukung keberadaan nelayan ke perairan tersebut. Upaya itu diharap membendung keberadaan nelayan China.
“Pemerintah akan mendukung saudara-saudara untuk ke sana. Nanti bagaimana perizinan fasilitas apa yang akan dicarikan oleh pemerintah,” katanya di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (6/1/2020).