Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj memalukan warga NU (nahdliyin) yang memprotes janji pemerintah tentang kredit murah.
“Ini memalukan. Apa hanya dengan kredit murah untuk membantu ekonomi nahdliyin?” kata cucu pendiri NU H Agus Solachul A’am Wahib Wahab, Senin (30/12/2019) dikutip dati duta.co.
Gus A’am justru khawatir KH Said menagih kredit murah menjadi bagian dari upaya kapitalisasi suara nahdliyin di Pilpres. “Buktinya pasca itu, ada kekecewaan, merasa ditinggal,” ungkapnya.
Kata Gus A’am, pintu pemberdayaan ekonomi umat tidak hanya melalui kredit murah. “Banyak hal bisa dilakukan PBNU, termasuk kerjasama dengan perusahaan swasta yang profesional, pemberdayaan lewat koperasi,” jelas Gus A’am.
Selain itu, ia mengatakan, ada pembelokan organisasi (NU) dari ashabul haq menuju ashabul qoror.
“Pembelokan itu disampaikan secara terbuka, terang-terangan. Anehnya semua (PBNU red.) diam. Padahal, dengan begitu (NU menjadi ashabul qoror – pemangku kebijakan), itu sama saja melepas NU dari khitthah-nya. NU menjadi kuda tunggangan politik praktis. Ini harus dilawan,” jelas Gus A’am.