Turunkan angka pengangguran, BLKK Al Mawaddah melatih 48 tenaga kompeten bidang pengolahan hasil pertanian

Kudus – Akhir tahun 2019 ini, Pesantren Entrepreneur Al Mawaddah yang sejak didirikan fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat kembali mengadakan pelatihan berbasis kompetensi. Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Al Mawaddah yang merupakan binaan kementerian Ketenagakerjaan RI telah melatih 48 tenaga kompeten di bidang pengolahan hasil pertanian, khusunya produksi kue dan roti

Pelatihan berlangsung dari tanggal 3-31 Desember 2019. Selain dilatih produksi kue dan roti, peserta juga diberikan materi Kesehatan dan keselamatan kerja (K3), good manufacturing practices (GMP) dan materi pendukung lainnya. “Total ada 240 jam pelajaran, meliputi 34 JP teori dan 206 JP paktek. ”Insya Allah semua lulus dan dapat sertifikat kompeten”, kata Hj. Khadijah selaku ketua panitia.

Cooking Class di Area Outbound

Yang menarik dari pelatihan di Mawaddah Kudus ini adalah kreatifitasnya, Materi praktek tidak selalu disampaikan di dalam gedung workshop, tetapi di area terbuka. Tepat di belakang gedung BLKK ini adalah area outbound untuk kegiatan eduwisata yang hampir setiap hari dikunjungi sekolah-sekolah bahkan dari luar kota.

Apresiasi atas pelaksanaan pelatihan ini disampaikan oleh Rusdianto Sugi Usup, ST dan Agung Nugroho, A. Md, dari Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang saat melaksanakan tugas dalam rangka monitoring dan Evaluasi hari senin (16/12) kemarin. Al Mawaddah dinilai memiliki potensi SDM maupun sarana prasarana yang baik untuk mengembangkan pelatihan. ”Dengan lahan dan fasilitas yang ada silakan berinovasi. Termasuk membuat demo masak di alun-alun. Supaya Masyarakat luas tahu ada pelatihan gratis di Mawaddah”, saran Rusdianto.

Memang, pelatihan yang berlangsung selama 24 hari ini gratis. Bahkan setiap peserta mendapatkan modul pelatihan, ATK, Baju Kerja, Sepatu dan uang transport. Pimpinan BLKK Al Mawaddah Sofiyan Hadi berharap pelatihan yang akan dibuka kembali awal tahun depan ini dapat dimanfaatkan masyarakat yang sedang mencari bekal keterampilan untuk memasuki dunia kerja maupun berwirausaha.

“Semoga setelah selesai pelatihan mereka bisa terserap di dunia industri maupun menjadi enterpreuner yang siap bersaing, dengan demikian tentunya akan mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan warga Kota Kudus,” tandas Sofiyan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News