Semua diam dan tidak ramai di media sosial saat Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo memiliki dua istri dan keduanya menjadi kepala desa (kades).
Demikian dikatakan pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis kepada suaranasional, Senin (16/12/2019). “Beda yang poligami itu politisi Islam misal dari PKS langsung dibully dan digoreng di media sosial,” ungkapnya.
Kata Yunus, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kritis terhadap poligami hanya diam saja. “PSI tak akan berani mengkritik PDIP,” jelas Yunus.
Yunus mengatakan, kelompok feminis yang ada di PDIP seperti Musdah Mulia, Eva Kusuma Sundari juga tidak bersuara. “Mereka hanya bersuara jika yang poligami dari politisi Islam,” paparnya.
Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo yang memiliki dua istri, kata Yunus menunjukkan ada ketidakadilan ketika berbicara poligami.
“Kalau Islam jelas membolehkan poligami harus adil itu syariatnya. Ini kelompok sekuler yang menolak poligami hanya diam ketika kelompoknya poligami. Kelompok sekuler ini tidak adil dalam menyikapi poligami,” pungkasnya.
Pelantikan 167 Kepala Desa hasil Pemilihan Kepala Desa serentak 2019 lalu di Pendopo Ronggo Hadinegoro yang dilakukan Bupati Blitar Drs H Rijanto MM, Jumat (13/12/2019) menyisahkan sesuatu yang menarik, yaitu dilantiknya juga dua istri Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo.
Dikutip dari Mitratoday.com, Halla Unaryanti Kepala Desa yang terpilih kembali dari Desa Bendosewu dan Fendriana Anitasari dari Desa Wonorejo, Kecamatan Talun.