Pemerintah Kota Sukabumi menggencarkan kegiatan ngaji bareng wali kota sukabumi di rumah dinas wali kota Sukabumi di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cikole, Kamis (28/11). Pada momen itu wali kota menyampaikan pentingnya keseimbangan antara dunia dan akhirat.
“Pengajian ini rutin setiap malam Jumat di akhir bulan dalam rangka bersilaturahmi, berkumpul, dan harapannya berbagai kebaikan dan keberkahan hadir,” ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
Dia mengatakan, karakteristik dinul Islam menuntut adanya keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat. Kegiatan ini digagas untuk menjaga tarikan antara duniawi lebih kental dibandingkan akhirat.
Oleh karenanya pemkot juga menggiatkan Gerakan Magrib Mengaji, Subuh Berjamaah, dan Jumat Keliling (Jumling) dalam kerangka menjaga keseimbangan antara aktivitas dunia dan akhirat. Mudah-mudahan ungkap Fahmi, kegiatan rutin ini menjaga atau mencegah hal yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama.”Iman naik karena ketaatan dan turun karena kemaksiatan,” ujar Fahmi.
Sehingga bagaimana carannya ketika iman dalam posisi turun ada kegiatan keagamaan sehingga naik lagi. Pada momen itu wali kota menyampaikan informasi dalam hal tunggakan BJPJS Kesehatan ke rumah sakit. Misalnya RSUD R Syamsudin sebesar Rp 53 miliar. Kondisi ini salah satunya karena pembayaran iuran peserta BPJS yang masih banyak tertunggak sebesar Rp 12 miliar.
Namun saat ini pelayanan di rumah sakit tetap dimaksimalkan sebagai komitmen pemerintah melayani bidang kesehatan. Selain itu menjelang hari AIDS sedunia pada 1 Desember, wali kota menyampaikan jumlah kasus HIV-AIDS baru di sepanjang 2019 mencapai 118 orang.
Penyumbang terbesar lelaki suka lelaki (LSL). Namun data ini bukan hanya warga Sukabumi karena dari luar Sukabumi tercatat berobat di Sukabumi. Di mana hanya 27 persen warga Kota Sukabumi.
“Ini tugas bersama bukan hanya pemerintah dan KPA dalam menghadapi HIV-AIDS,” kata Fahmi. Upaya pencegahanya dilakukan dengan memberikan edukasi bahaya HIV ke kalangan pelajar dan mahasiswa.[republika]