Bom bunuh diri Mapolrestabes Medan penuh misteri setelah Polda Bali membantah Mabes Polri yang menyatakan istri bomber Mapolretabes Medan berencana meledakkan diri di Pulau Dewata.
Demikian dikatakan pengamat politik Achsin Ibnu Maksum dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (18/11/2019). “Satu institusi bisa berbeda,” ungkapnya.
Kata Achsin, kejadian teroris membuka publik makin penasaran. “Bahkan mantan komisioner KPK Busyro Muqoddas mencurigai bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan ada peran negara seperti era Orde Baru,” ujarnya.
Menurut Achsin, pasca bom bunuh diri Mapolrestabes Medan narasi radikal yang mengarah ke umat Islam makin menguat.
“Di medsos propaganda radikal yang ditujukan Islam makin menguat,” paparnya.
Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose membantah penyataan Mabes Polri yang menyatakan istri pelaku bom bunuh diri Mapolrestabes Medan yang merencanakan lakukan teror di Bali. Menurutnya informasi tersebut itu adalah hoaks.
“Jadi berita yang ada kemarin adalah hoaks. Tidak ada hasil pemeriksaan yang berhubungan tersangka di Medan, tidak berhubungan dengan Bali,” kata Petrus saat ditemui di Denpasar, Bali, Jumat (15/11).
Petrus juga menegaskan, pihaknya sudah mengecek soal itu ke anggotanya baik di Counter Transnational and Organized Crime ( CTOC) Polda Bali dan Detasemen Khusus (Densus) 88.
“Berita-berita itu, boleh saya klarifikasi bahwa semua adalah berita yang berasal dari media sendiri yang berputar-putar. Namun, saya juga tegaskan kepada seluruh anggota kita di jajaran bahwa kita harus tetap waspada dan standby,” ujarnya.