Rezim Joko Widodo (Jokowi) mencekik rakyat dengan kebijakan menaikkan iuran BPJS Kesehatan.
Demikian dikatakan aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (31/10/2019). “Masalah keuangan BPJS Kesehatan dibebankan ke rakyat. Ini kebijakan yang menyengsarakan rakyat,” kata Salim.
Menurut tahanan politik era Soeharto ini, pendapatan rakyat tidak ada kenaikan tetapi iuran BPJS dinaikkan. “Harusnya ada subsidi rakyat untuk BPJS Kesehatan,” jelasnya.
Salim mengatakan, kenaikan iuran BPJS bisa memunculkan demo besar-besaran.
“Lihat saja di berbagai negara rakyat berdemo ketika kebijakan menyengsarakan rakyat. Di Lebanon Saad Hariri mengundurkan diri setelah didemo rakyatnya akibat kebijakan memberikan tarif WhatsApp. Di Chile rakyat demo atas kenaikan tarif kereta Metro,” jelasnya.
Salim mengatakan, Rezim Jokowi merasa kuat karena didukung TNI-Polri, parlemen, buzzer istana. “Merasa kuat dengan seenaknya bisa membuat kebijakan menyengsarakan rakyat,” pungkasnya.