Menempatkan seorang jenderal bernama Fachrul Razi memimpin Kemenag dengan tugas memberantas radikalisme bisa diartikan pesantren dan madrasah sumber radikal.
Demikian dikatakan pengamat politik Achsin Ibnu Maksum kepada suaranasional, Senin (28/10/2019). “Selama ini adanya indikasi adanya kelompok radikal (radikal dalam arti negatif versi pemerintah) justru kampus umum dan sekolah umum,” jelasnya.
Kata Achsin, Kemenag itu membawahi madrasah dan pesantren. “Justru madrasah dan pesantren tidak perlu program deradikalisasi. Para santri dan pelajar di madrasah nasionalisme tinggi,” papar Achsin.
Menurut Achsin, program deradikalisasi Kemenag di bawah Fachrul Rozi justru sangat berbahaya. “Ukuran radikal selama ini hanya tertuju kepada umat Islam, ustadz,” jelas Achsin.
Achsin mengatakan, justru yang harus dibenahi Kemenag itu manajemen, integritas dan pemberantasan korupsi. “Kementerian agama justru menjadi sumber korupsi dan suap,” pungkasnya.