Polisi menunjukkan ketidakadilan dengan menangkap siswa STM yang fotonya viral saat demo dan membiarkan buzzer Jokowi menyebarkan hoaks.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (3/10/2019). “Harusnya polisi itu menangkap penyebar hoaks seperti Denny Siregar, Yusuf Dumdum, Eko Kuntadhi,” ungkapnya.
Kata Muslim, tindakan polisi yang menangkap siswa STM yang fotonya viral saat demo justru membuat citra aparat penegak hukum itu buruk. “Di saat citranya buruk, polisi harus menunjukkan sikap baik dengan menegakkan keadilan,” jelas Muslim.
Menurut Muslim, tugas polisi mengabdi kepada negara dan rakyat. “Polisi digaji dari uang rakyat, harusnya menunjukkan keberpihakan kepada rakyat,” ungkap Muslim.
Polisi menangkap LA, pemuda yang fotonya viral di tengah kepungan kabut gas air mata. LA ditangkap karena diduga terlibat kerusuhan dalam aksi pelajar yang dilakukan pada 30 September.
“Iya, ada di Polres, masih kita dalami,” kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edi S Sitepu saat dihubungi, Rabu (2/10/2019).
Edi mengungkapkan ada beberapa informasi keliru yang beredar di media sosial terkait penangkapan LA ini. Pertama, soal status LA yang tak lagi pelajar.
“Enggak benar, dia bukan SMA, sudah lulus,” kata Edi.
Kedua, soal alasan polisi yang disebut menangkap LA karena pelecehan bendera merah putih.
Muslim Arbi