Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) layak dipersalahkan karena memilih ibu kota baru di daerah Penajem Paser dan Kutai Kertanegara rawan banjir.
“Bappenas patut dipersalahkan dan disesalkan karena tidak buat penelitian yang komprehensif dan mendalam,” kata sosiolog Musni Umar di akun Twitter-nya @musniumar.
Musni berkomentar seperti itu menanggapi berita berjudul “Jokowi Pilih Kaltim jadi Ibu Kota Baru, Ternyata Rawan Banjir”.
Kata Musni, pemindahan ibu kota harus mempunyai kepentingan untuk seluruh rakyat Indonesia.
“Harus melalui penelitian dan pertimbangan yang matang dari aspek sosial, sejarah, budaya, ekonomi, dan sebagainya,” pungkasnya.