PPP soal Jatah Menteri: Mau Sedikit atau Banyak Tidak Apa-apa

Sekjen PPP Arsul Sani menyampaikan partainya diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengisi posisi menteri di pemerintahan. Soal posisi menteri yang dimaksud, Arsul mengaku belum diberi tahu Jokowi.

“Yang jelas, seperti yang kita sampaikan, Pak Jokowi kalau terhadap PPP baru menyampaikan pemberitahuan bahwa PPP nanti tetap diminta untuk bantu beliau, akan diberi portofolio,” kata Arsul di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2019).

“Dan kemudian apa portofolionya, nanti pada akhirnya akan kami sampaikan. Sampai sekarang belum diberitahukan,” imbuhnya.

Menurut Arsul, Jokowi sudah melakukan finalisasi susunan kabinetnya. Arsul mengatakan Jokowi memiliki hak prerogatif menyusun kabinet tanpa memberitahukan terlebih dahulu nama-nama yang sudah final ke partai-partai pengusung.

Soal jatah menteri untuk parpol yang menjadi 45 persen, Arsul tak mempermasalahkannya. Arsul sekali lagi menegaskan pihaknya belum mengetahui akan mengisi posisi menteri apa.

“Kita mau sedikit, banyak, tidak apa-apa. Nggak tahu kita dapat apa,” ucapnya.

Terkait komposisi menteri sendiri, pada Rabu (14/8), dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa di Istana Negara, Jokowi mengungkapkan desain kabinet di periode keduanya. Dari usia, latar belakang, hingga kementerian baru.

Beberapa poin tersebut terkait dengan usia menteri yang akan diisi kalangan generasi muda. Menteri muda ini berusia di bawah 30 tahun.

“Menteri ada yang usianya 25, di bawah 30, dan di bawah 35 tahun,” ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi menyebut porsi untuk menteri dari kalangan profesional sebanyak 55 persen dan parpol 45 persen. Selanjutnya terkait Jaksa Agung yang akan diisi kalangan nonparpol hingga mengubah nomenklatur kementerian atau kementerian baru.[detikcom]

Simak berita dan artikel lainnya di Google News