Buat Kuis Hadiah Rp10 Juta Buktikan tak AntiTauhid, Mahfud Alihkan Tudingan TNI Kecolongan Kasus Enzo

Mahfud MD mengalihkan kasus tudingan TNI kecolongan Enzo Zens Allie yang dituding kader HTI menjadi Taruna Akmil dengan mengadakan kuis Rp20 juta untuk membuktikan dirinya tidak antiaTauhid.

Demikian dikatakan aktivis politik Rahman Simatupang dalam pernyataannya kepada suaranasional, Senin (12/8/2019).

Menurut Rahman, Mahfud telah merusak masa depan Enzo atas pernyataanya itu. “Ibu Enzo juga terkena dampak atas pernyataan Mahfud,” jelasnya.

Kata Rahman, harusnya Mahfud menemui ibu Enzo dan meminta maaf atas pernyataannya itu. “Pernyataan Mahfud telah membuat gaduh dan merugikaj Ibu Enzo,” pungkas Rahman.

Sebelumnya Mahfud MD, bikin sayembara. Bagi siapa pun saja yang memiliki bukti dirinya pernah mempersoalkan bendera tauhid, ia akan memberi uang senilai Rp 10 juta.

Sayembara Mahfud MD ini disampaikan setelah sejumlah portal berita online memberitakan pernyataannya soal Enzo Zens Allie. Sebelumnya, Enzo menjadi perbincangan usai videonya saat berdialog dalam Bahasa Prancis dengan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menyebar di media sosial. Almarhum ayah Enzo adalah Warga Negara Prancis, sedangkan ibunya Warga Negara Indonesia.

Setelah viral dan jadi perbincangan, calon prajurit taruna akademi TNI berdarah Indo-Prancis ini diisukan terpapar dan berafiliasi dengan organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Nah, Mahfud MD diwawancarai wartawan pada Jumat (9/8/) di Kantor Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta, terkait Enzo dan isu yang menerpanya. Mahfud ingat betul wartawan yang mewancarainya adalah jurnalis dari Kedaulatan Rakyat, Kumparan, Tribun Jogja, danRadar Jogja.

“Jumat lalu, saya ditanya wartawan tentang lolosnya Enzo masuk Akmil. Saya bertanya balik, apa masalahnya? Saya tak tahu berita tentang itu karena saya baru pulang dari Moskow dan terus ke Denpasar,” cerita Mahfud saat Dialog Kebangsaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, Minggu sore (11/8).

Selanjutnya, sambung Mahfud, wartawan menjelaskan bahwa Enzo diterima di Akmil TNI tapi kemudian diisukan terpapar radikalisme. Mahfud pun lantas menjawab, jika isu itu benar, mungkin saja TNI kecolongan. Tetapi sepengetahuannya, seleksi masuk ke TNI itu sangat ketat, dilacak sampai ke keluarga, termasuk ibunya, dan kakeknya. Artinya, jika benar kecolongan, dia menyarankan dipecat saja karena prasyaratnya tak terpenuhi. Dirinya sama sekali tak pernah mengaitkan dengan berdera tauhid atau organisasi tertentu.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News