Demi gaji Rp 100 juta setiap bulan sebagai anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD menyebut TNI kecolongan atas masuknya kader HTI Enzo Zens Allie sebagai Taruna Akmil.
Demikian dikatakan pengamat politik Achsin Ibnu Maksum dalam pernyataan kepada suaranasional, Sabtu (10/8/2019).
“Pernyataan Mahfud MD hanya didasarkan informasi medsos yang disebarkan seperti aktivis Islam Liberal Guntur Romli Cs yang selama ini membenci Islam,” ungkapnya.
Kata Achsin, pihak pesantren tempat Enzo belajar telah membantah anak didiknya terlibat HTI maupun Islam radikal. “Mahfud tanpa verifikasi dalam menerima informasi,” ujar Achsin.
Menurut Achsin, Mahfud sengaja menuding TNI kecolongan kasus Enzo agar terus menjabat sebagai anggota Dewan Pengarah BPIP.
Mahfud MD, menilai TNI kecolongan karena meloloskan Enzo Zenz Allie (18) menjadi Taruna Akmil. Sebab, jika dilihat dari jejak digital, Enzo dan ibunya seolah tampak terlibat ke dalam jaringan ideologi yang bertolak belakang dengan Pancasila.
TNI sudah kecolongan menurut saya,” tutur Mahfud di kantornya, Jumat (9/8/2019).
Bahaya atau tidak, menurut Mahfud, yang jelas TNI sudah kecolongan. TNI seakan-akan tidak tahu bahwa Enzo punya peran luar biasa di dalam gerakan-gerakan yang terpapar radikal, termasuk ibunya juga menjadi bagian dari gerakan terpapar radikal tersebut.
“Masak enggak tahu?” tanyanya.