Kelompok Islam Nusantara berfikir tidak logis dan double standar ketika menyetujui menggereduk pengajian Ustadz Felix Siauw tetapi meminta bersabar ketika ada wanita non muslim masuk masjid tanpa lepas alas kaki dengan membawa anjing.
“Kalau menarasikan sabar, harusnya kelompok Islam Nusantara bersabar ketika ada Ustadz Felix Siauw berceramah bukan menggeruduk. Namun sabar dinarasikan ketika ada wanita non muslim masuk masjid membawa anjing tanpa lepas alas kaki. Ini narasik tak logis double standar,” kata pemikir Islam Muhammad Ibnu Masduki kepada suaranasional, Rabu (3/7/2019).
Kata Ibnu Masduki, kelompok Islam Nusantara membuat narasi Rahmah tetapi menyetujui pembubaran pengajian yang dituduh wahabi.
“Narasi Rahmah hanya untuk Israel dan non muslim. Padahal kalau mau adil narasi Rahmah untuk semua pihak baik wahabi, HTI, Jamaah Tabligh sampai Ikhwanul Muslimin,” jelasnya.
Ibnu Masduki mengatakan, sikap reaktif kelompok Islam Nusantara terhadap Wahabi, HTI dan Ikhwanul Muslim justru makin menjauhkan dari umat.
“Harusnya kelompok Islam Nusantara membuat pengajian dan rekrutmen kader serta mengisi di masjid-masjid,” pungkasnya.
