Ketua Muslim Cyber Army Jokowi, Diki Chandra menantang senior PAN Amien Rais dan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab untuk mubahalah.
Tujuan mubahalah itu untuk membuktikan siapa yang berbohong dan siapa yang jujur atas penilaian bahwa Pemilu 2019 penuh kecurangan.
“Saya mengajak mubahalah saudara berdua, jika hal-hal yang menyangkut ketiga poin di atas itu benar. Dengan meminta kepada Allah SWT berupa laknat mati dalam keadaan hina satu bulan setelah mubahalah, bagi siapa yang salah atau bohong atas berbagai tuduhan poin-poin di atas,” demikian tulis Diki dalam siaran pers ‘Ajakan Mubahallah’, ditandatangani 17 Mei 2019, disiarkan pada Sabtu (18/5/2019).
Mubahalah adalah doa yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memohon jatuhnya laknat Allah SWT atas siapa yang berbohong.
“Mubahalah dilakukan di hadapan para ulama kedua belah pihak atau di hadapan MUI, dan karena saudara Muhammad Rizieq Shihab ada di luar negeri, bisa dilakukan secara telekonfrensi, dengan semua caranya yang sesuai syariat Islam,” kata Diki.
Berikut adalah ‘tiga poin di atas’ yang dimaksud oleh Diki sebagai penyebab ajakan mubahalah kepada Amien dan Rizieq:
Karena Anda berdua;
1. Tokoh berpengaruh yang paling sering bicara bernada provokatif dengan pernyataan, bahwa Pihak Jokowi-Ma’ruf Amin melakukan kecurangan secara brutal dan Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM), yang dishare secara berulang-ulang meskipun telah dibantah tuntas oleh pihak-pihak yg resmi dan jadi sasaran korban, kepada banyak rakyat Indonesia dan menjadi nilai fitnah besar dengan dibumbui berbagai pernyataanya yang bisa membuat perpecahan dan perang saudara, seperti sudah banyak terjadi di negara-negara Timur Tengah.
2. Sudah mengganggu akidah kami umat islam yang mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin, karena sejak awal sudah dibentuk opini bahwa hanya kelompok pendukung Prabowo-Sandi lah yang didukung Umat Islam, didukung Ulama, bahwa sdr Muhammad Rizieq Shihab adalah Imam besar bagi Umat Islam di Indonesia sehingga yang tidak berimam kepada beliau seolah bukanlah bagian
dari Umat Islam, membawa-bawa kalimat jihad dan berbagai manuver-manuver lainnya yang semua mengopinikan bahwa kami Umat Islam yang justru lebih mayoritas dan lebih banyak Ulamanya yang mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin dianggap kelompok penista agama dan ke-Islamannya diragukan, dan begitu sembrononya dengan begitu gencar menuduh kami munafiq, dll.
3. Definisi kecurangan TSM dan brutal yang dimaksud diatas adalah suatu terjemahan yang berlaku umum;
a. Terstruktur, berarti ada organisasi yang dibentuk dari pusat sampai ke daerah, yang diperintahkan untuk melakukan kecurangan.
b. Sistematis, berati telah dibuat rumusan khusus dalam menjalankan berbagai kecurangan yang dituduhkan tersebut dan diajarkan oleh pusat organisasi kepada seluruh tim untuk menjalankan kecurangan tersebut.
c. Masif, berarti kecurangan ini terjadi secara besar-besaran terjadi dimana-mana atau dalam skala luas yang bisa dianggap terjadi diampir semua tempat.
d. Brutal, berarti kecurangan itu dilakukan secara kejam, memaksa, kurang ajar, terang-terangan, kasar, biadab. [detik]