Setelah melalui beberapa pembekalan oleh wartawan dan penulis senior, maka peserta diklat pesanten menulis keliling nusamtara bersilaturrahmi dengan salah satu tokoh pers nasional yaitu Parni Hadi.
Di bawah komando Achmad Bahar maka srluruh peserta diklat dipertemukan dengan tokoh pendiri Republika dan Dompet Dhuafa. Mereka berharap mendapatkan ilmu demi kematangan keahlian jurnalis yang digeluti setelah usai pelatihan.
Di kantor “Pos Sehat Relawan” yang beralamat di jalan Duren Rangkapanjaya Baru, Pancoran Mas, Depok pertemuan berlangsung.
Parni Hadi bercerita mulai perjalanan karier kepenulisannya sejak kecil karena telah ditinggal mati oleh ayah saat umurnya masih 100 hari dan ibu tidak menikah lagi. Hingga umur 6 tahun tidak pernah putus dari minum ASI. Alhasil dirinya cerdas, menjadi lulusan SPG terbaik. Selanjutmya pergi ke Jakarta, kemudian menjadi wartawan hingga oleh Prof BJ Habibie diminta memimpin surat kabat Republika.
Pada kesempatan tersebut Parni Hadi juga membagikan buku karyanya “Jurnalisme Profetik” kepada Yunus Hanis Syam dan Halimah dari Blora serta Rizki dari Kebumen setelah menjawab pertanyaan dari beliau tentang apa itu kreatif.
Acara perbincangan diteruskan dengan seluk beluk gerak Dompet Dhuafa. Bagi calon wartawan dan penulis ini diharapkan dapat membantu pergerakannya sehingga benar dapat tepat sasaran dan berguna bagi masyarakat luas.
Setelah diadakan buka bersama kemudian rombongan berpamitan guna menyelesaikan agenda pelatihan berikutnya. (Yunus Hanis Syam)