Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, turut membantu ke rumah duka Naufal Rosyid, salah satu petugas kebersihan yang wafat karena ditabrak pemotor di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Pada unggahan foto di akun Instagram, Anies terlihat turut memanggul keranda jenazah Rosyid. Anies terlihat pada bagian depan, mengenakan busana dan peci hitam.
Bersama Anies, terlihat para petugas kebersihan berseragam oranye. Mereka juga turut memikul keranda yang berisi jasad Naufal Rosyid. Mereka melewati gang sempit.
Naufal Rosyid meninggal akibat ditabrak pada Selasa Subuh, 26 Maret 2019. Pada Subuh itu, Naufal Rosyid telah bertugas untuk membersihkan jalanan. Namun nahas, di bawah jembatan layang Pasar Rebo itu, dia ditabrak. Sang pelaku melarikan diri.
Tubuh Naufal Rosyi kemudian ditemukan oleh rekan-rekan kerjanya. Kondisinya kritis, sehingga dilarikan ke rumah sakit.
Naufal harus menjalani sejumlah operasi karena mengalami pendarahan di otak. Namun sayang, nyawa Naufal tidak bisa diselamatkan. Dia akhirnya meninggal dunia.
Melalui unggahan itu pula, Anies mengirim pesan menggetarkan untuk pelaku tabrak lari ini. Berikut pesan lengkap Anies Baswedan:
Pesan Anies untuk Penabrak
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Hai kau pengemudi motor. Ketahuilah petugas penyapu jalan yang kau tabrak itu hari ini dikuburkan. Kau tabrak dia hari Selasa Subuh, 26 Maret. Lalu kau lari. Kau tega meninggalkan anak manusia terkapar tak berdaya di jalan raya.
Naufal Rosyid ditemukan terkapar di tepi jalan. Masih dengan sapu dan seragamnya. Di bawah jalan layang Pasar Rebo. Tak sadarkan diri. Pukul 5.30 pagi dia ditemukan oleh kawan kerjanya.
Pagi itu sejak masih gelap. Naufal, anak umur muda 24 tahun ini sudah berada di jalan raya. Dia dan puluhan ribu petugas sejak pukul 3 pagi sudah bangun. Mereka yang paling berpeluh memastikan jalanan bersih. Demi kenyamaan jutaan orang melintas menuju kerja. Jika ada yg kebetulan tersisa, sebagian pelalulalang akan dengan ringan memaki lewat jempol tangannya di media sosial seakan tak membayangkan beratnya mereka bekerja.
Subuh itu, teman-teman kerjanya sesama petugas kebersihan, melarikan korban ke RS Pasar Minggu. Tim dokter bekerja keras, dioperasi karena ada pendarahan di otak. Kondisinya berat.
Ibunya mencintai Naufal, tapi Allah lebih mencintainya. Panggilan pulang ke Rahmatullah yang ia songsong. Ia pulang ke Ibunya. Tapi ibunya di rumah hanya bisa menyambut anaknya sebagai jenazah.
Tadi kami takziyah ke keluarga ini. Rumahnya di tengah kampung, lewat gang sempit. Wajah duka terlihat di warga sekampung itu. Ibunya tabah, ayahnya pula. Tampak ada duka tapi ada juga iman. Saat kafan dibuka, wajah almarhum jernih ada senyum. InsyaAllah penanda ia husnul khatimah.
Untuk semua pengguna jalan. Kurangi kecepatan bila melihat ada petugas bekerja di jalan raya. Seragam mereka berwarna terang. Dan jadi bercahaya bila terkena lampu di saat gelap. Ingat, setiap petugas itu punya ibu, ayah, anak, istri, suami dan keluarga. Bantu pastikan mereka, yang bekerja untuk kita semua ini, bisa pulang ke rumah dengan selamat.
Dan kau penunggang kendaaran tak dikenal itu… Ingatlah bahwa kau bisa lari pagi itu, tapi kau tidak bisa lari dari pertanggungjawaban di hadapan Yang Maha Adil.