Joko Widodo (Jokowi) berpotensi memecah belah bangsa Indonesua dengan menghimbau pendukungnya memakai baju putig saat pencoblosan.
“Imbauan ini berpotensi memecah-belah dan meng-hadap-hadap-kan pemilih berbaju-putih dgn pemilih berbaju non-putih,” kata Sosiolog UI Thamrin Amal Tomagola di akun Twitter-nya @tamrintomagola.
Kata Thamrin, permintaan Jokowi itu bisa berpotensi konflik horizontal. “Sadarkah bhw polarisasi hitam-putih berujung konflik-kekerasan?” ujar Thamrin.
Jokowi,saat kampanye di Dumai, Riau, menyerukan kepada pendukungnya agar memakai baju putih pada hari pencoblosan. Jokowi beralasan baju putih untuk mencocokkan dengan warna yang dia dan Ma’ruf Amin kenakan dalam foto yang terpampang di surat suara.
“Jangan lupa saya ingatkan 17 April itu kita pakai baju putih, karena yang mau dicoblos bajunya putih, karena kita adalah putih, putih adalah kita,” kata Jokowi dalam orasi di kampanye terbuka di Lapangan Bukit Gelanggang, Kota Dumai, Riau, Selasa, (25/3/2019).