Nama Miftahul Ulum disebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah diperiksa dalam kasus suap di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)
Miftahul Ulum merupakan asisten pribadi Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi. Pria asal Tulungagung yang selalu bersama Menpora kemanapun pergi.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan, Miftahul Ulum mempunyai peran yang sangat signifikan dalam kasus suap di Kemenpora.
“Indikasinya memang peran yang bersangkutan signifikan, ya. Kita lihat dulu, bisa saja dia membukanya. Karena kalau kita lihat jabatannya, bisa kita lihat seperti apa peranannya. Ada beberapa yang tidak confirm satu sama lain,” jelas Saut.
Dalam OTT di Kemenpora, KPK menangkap 13 orang. Lima di antaranya kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Staf Kemenpora Eko Triyanto, Asisten Deputi Olahraga Prestasi Adhi Purnomo, Deputi IV Kemenpora Mulyana, Sekretaris Jenderal KONI Ending Fuad Hamidy, dan Bendahara KONI Jhonny E Awuy.
Mulyana bersama dengan Eko dan Adhi diduga menerima Rp 318 juta dari Ending dan Jhonny. Suap diduga diberikan sebagai bagian fee pencairan dana hibah Kemenpora untuk KONI tahun 2018. Selain itu ada ATM bersaldo Rp 100 juta, mobil Chevrolet Captiva dan satu Samsung Note 9 yang diterima Mulyana sebagai suap.
KPK menduga, kongkalingkong sudah ada sejak pengajuan proposal hibah senilai Rp 17,9 miliar itu berlangsung. Pejabat Kemenpora diduga meminta fee 19,13 persen dari nilai hibah atau Rp 3,4 miliar.
Berdasarkan penelusuran suaranasional, Miftahul Ulum sangat aktif di media sosial baik Facebook, Twitter dan Instagram.
