Munculnya para badut dan penjilat Joko Widodo (Jokowi) menyebabkan elektabilitas petahana makin mangkrak.
“Saya lihat dialog di ILC ada badut dan penjilat di Istana, maka respon publik terhadap petahan makin negatif. Elektabilitas petahana makin mangkrak,” kata aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Selasa (18/12).
Kata Salim, Jokowi jatuh bukan oleh kelompok oposisi terhadap orang-orang sekelingnya. “Orang-orang sekelingnya itu mencari nafkah untuk kepentingannya sendiri, bukan untuk bangsa dan negara,” papar Salim.
Menurut tahanan politik era Soeharto ini, badut dan penjilat Istana mempunyai kepentingan sendiri di luar kontrol Jokowi. “Penjilat ini berfikirnya agar tidak menganggur jika pergantian kekuasaan. Banyak pengangguran di lingkaran Istana yang ingin jadi komisaris BUMN,” jelas Salim.
Selain itu, ia mengatakan, Jokowi tidak menyadari akan adanya para penjilat yang mempunyai agenda tersendiri. “Harusnya Jokowi selektif terhadap orang-orang di sekitar Istana,” pungkasnya.